Apakah Solar Water Heater Bisa Bekerja Saat Mendung? – Teknologi ramah lingkungan semakin menjadi pilihan utama dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu inovasi yang kian populer adalah pemanas air tenaga surya atau solar water heater. Alat ini memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan air, yang kemudian digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mandi, mencuci, hingga keperluan dapur.
Namun, muncul satu pertanyaan yang cukup sering dilontarkan calon pengguna: apakah solar water heater bisa bekerja saat mendung? Wajar saja, mengingat di banyak wilayah Indonesia—meski dikenal sebagai negara tropis—cuaca mendung dan hujan sering terjadi, terutama pada musim penghujan.
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan jawaban lengkap dan ilmiah atas pertanyaan tersebut. Kita juga akan membahas cara kerja solar water heater, jenis-jenisnya, serta solusi agar tetap optimal meskipun cuaca tidak bersahabat.
Cara Kerja Solar Water Heater
Untuk memahami apakah solar water heater bisa tetap bekerja saat cuaca mendung, penting terlebih dahulu memahami bagaimana sistem ini bekerja.
Solar water heater terdiri dari dua komponen utama:
- Collector – panel surya yang menangkap panas dari sinar matahari
- Tangki penyimpanan – tempat air panas disimpan sebelum digunakan
Secara umum, sistem ini menggunakan kolektor panas (thermal collector) untuk menyerap energi matahari dan mentransfer panas tersebut ke air yang mengalir melalui pipa. Air panas kemudian disimpan dalam tangki insulasi agar suhunya tetap stabil.
Terdapat dua jenis sistem pemanas air tenaga surya yang umum digunakan:
- Passive system (tanpa pompa): Mengandalkan gravitasi dan sirkulasi alami
- Active system (dengan pompa): Menggunakan pompa untuk mengedarkan air dan mengontrol suhu
Lalu, apa yang terjadi saat matahari tidak bersinar terang?
Apakah Solar Water Heater Bisa Bekerja Saat Mendung?
Jawabannya adalah ya, solar water heater tetap bisa bekerja saat mendung, meskipun tidak seefisien ketika cuaca cerah.
Meskipun matahari tertutup awan, sinar matahari tetap menembus atmosfer dalam bentuk radiasi difus (diffused radiation). Inilah yang dimanfaatkan oleh panel kolektor untuk tetap menghasilkan panas.
Namun, ada beberapa hal penting yang perlu dipahami:
1. Efisiensi Menurun
Saat cuaca mendung, intensitas radiasi matahari menurun secara signifikan. Hal ini menyebabkan proses pemanasan air menjadi lebih lambat, atau suhu air yang dihasilkan tidak sehangat biasanya.
Jika pada hari cerah suhu air bisa mencapai 60–70°C, maka saat mendung suhu mungkin hanya mencapai 30–40°C, tergantung dari jenis kolektor, kapasitas tangki, serta kondisi cuaca.
2. Jenis Kolektor Menentukan Kinerja
Kolektor tabung vakum (vacuum tube collector) cenderung lebih efektif di kondisi kurang sinar matahari dibandingkan dengan kolektor panel datar (flat plate collector). Hal ini karena desain tabung vakum lebih baik dalam meminimalkan kehilangan panas dan dapat menyerap radiasi difus dengan efisien.
Jadi, jika Anda tinggal di daerah yang sering mendung, memilih solar water heater dengan tabung vakum bisa menjadi keputusan yang lebih bijak.
3. Kapasitas Tangki dan Penyimpanan Panas
Tangki dengan isolasi yang baik mampu menyimpan panas lebih lama, bahkan hingga 48 jam. Artinya, air yang dipanaskan di siang hari dapat tetap hangat hingga malam atau bahkan keesokan harinya.
Jika Anda menggunakan pemanas air pada pagi hari, maka menyimpan air panas dari hari sebelumnya bisa menjadi solusi saat cuaca tidak mendukung.
4. Sistem Hybrid Sebagai Alternatif
Untuk menjawab tantangan cuaca yang tidak menentu, beberapa produsen menawarkan sistem hybrid, yakni solar water heater yang dilengkapi dengan pemanas cadangan (back-up heater), biasanya berupa pemanas listrik atau gas.
Sistem ini akan otomatis aktif ketika suhu air tidak mencapai tingkat yang diinginkan akibat kurangnya sinar matahari. Dengan demikian, kebutuhan air panas tetap dapat terpenuhi tanpa mengorbankan kenyamanan.
Berapa Banyak Energi yang Diperlukan Saat Mendung?
Berdasarkan data dari berbagai studi energi, panel surya thermal dapat tetap bekerja meskipun intensitas sinar matahari hanya 20–30% dari kondisi normal. Namun, waktu pemanasan akan lebih lama.
Misalnya, pada hari cerah dibutuhkan waktu 2 jam untuk memanaskan 100 liter air hingga 60°C. Maka, pada hari mendung mungkin dibutuhkan waktu 3–4 jam untuk mencapai suhu yang lebih rendah (misalnya 40°C).
Faktor yang memengaruhi efisiensi ini antara lain:
- Ketebalan awan
- Durasi mendung
- Waktu pemanasan
- Desain kolektor dan isolasi tangki
Jadi, bukan berarti solar water heater tidak bekerja saat mendung—melainkan performanya menyesuaikan kondisi radiasi matahari yang tersedia.
Tips Mengoptimalkan Solar Water Heater Saat Cuaca Tidak Cerah
Agar pemanas air tenaga surya tetap efisien sepanjang tahun, bahkan saat mendung atau hujan, Anda bisa menerapkan beberapa strategi berikut:
Pilih Sistem dengan Tabung Vakum
Seperti telah dibahas sebelumnya, jenis tabung vakum unggul dalam menyerap sinar matahari pada kondisi difus. Investasi di kolektor jenis ini akan memberikan manfaat jangka panjang, terutama jika Anda tinggal di daerah dengan tingkat curah hujan tinggi.
Gunakan Tangki dengan Insulasi Berkualitas
Pastikan tangki penyimpanan memiliki lapisan isolasi termal yang mumpuni. Ini berguna untuk menjaga suhu air tetap panas meski cuaca berubah.
Tambahkan Sistem Pemanas Cadangan
Dengan electric booster heater atau pemanas berbasis gas, Anda bisa tetap mendapatkan air panas kapan saja. Beberapa sistem bahkan memungkinkan kontrol otomatis berdasarkan suhu air aktual di dalam tangki.
Jadwalkan Penggunaan Air Panas
Gunakan air panas pada sore atau malam hari ketika pemanasan sudah maksimal. Hindari menggunakannya di pagi hari saat suhu air belum mencapai titik optimal.
Rutin Membersihkan Panel Kolektor
Debu dan kotoran pada permukaan panel bisa menghalangi penyerapan sinar matahari. Bersihkan secara berkala agar kinerjanya tidak menurun, terutama setelah hujan deras.
Kapan Solar Water Heater Tidak Direkomendasikan?
Meski teknologi ini sangat efisien, ada situasi di mana solar water heater kurang cocok, antara lain:
- Lokasi rumah tertutup pohon atau bangunan tinggi yang menghalangi sinar matahari langsung sepanjang hari
- Area dengan curah hujan ekstrem dan mendung hampir sepanjang tahun tanpa opsi back-up heater
- Penggunaan air panas dalam jumlah besar di pagi hari, sebelum kolektor sempat memanaskan air
Namun, sebagian besar masalah tersebut bisa diatasi dengan perencanaan sistem yang tepat dan penggunaan perangkat pendukung.
Kesimpulan
Kembali ke pertanyaan utama: apakah solar water heater bisa bekerja saat mendung?
Jawabannya adalah bisa. Solar water heater tetap dapat berfungsi karena sinar matahari tetap ada dalam bentuk radiasi difus meskipun tertutup awan. Hanya saja, efisiensinya memang menurun.
Untuk mengatasi tantangan ini, Anda bisa memilih sistem dengan tabung vakum, tangki insulasi tinggi, dan pemanas cadangan. Dengan kombinasi yang tepat, penggunaan pemanas air tenaga surya akan tetap nyaman dan hemat energi, bahkan saat cuaca tidak bersahabat.
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk memasang solar water heater di rumah, sebaiknya konsultasikan dengan penyedia yang berpengalaman agar desain sistem disesuaikan dengan kondisi lokasi dan kebutuhan rumah tangga Anda.
Pemanas air tenaga surya bukan hanya solusi ramah lingkungan, tetapi juga langkah hemat biaya dalam jangka panjang—asal dioptimalkan dengan baik.
Handal Water Heater menjual solar water heater dengan brand Solahart dan Handal. Selain itu, Kami pun menyediakan jasa service solar water heater, instalasi, maupun pemasangan spareparts original. Hubungi tim Kami di: WA/Phone: 081299954028
Baca Juga: