Perubahan Energi yang Terjadi pada Water Heater – Water heater adalah alat yang banyak digunakan di rumah untuk memanaskan air. Penggunaannya sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci piring.
Namun, penggunaan water heater juga harus diperhatikan dalam hal efisiensi energi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang perubahan energi yang terjadi pada water heater serta strategi untuk mengurangi konsumsi energi.
Sumber Energi yang Digunakan pada Water Heater
Sumber energi yang digunakan pada water heater terdiri dari listrik, gas, dan solar. Pada water heater listrik, sumber energi yang digunakan adalah listrik yang dihasilkan dari PLN.
Water heater gas menggunakan bahan bakar gas alam untuk memanaskan air, sedangkan water heater tipe solar menggunakan energi matahari. Setiap sumber energi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Water heater listrik memiliki kelebihan karena mudah dioperasikan dan bisa digunakan kapan saja. Namun, konsumsi listrik yang tinggi juga dapat mempengaruhi tagihan listrik bulanan. Water heater gas lebih hemat biaya dibandingkan dengan water heater listrik.
Namun, penggunaan gas juga dapat membahayakan jika terjadi kebocoran atau kerusakan pada sistem penggunaan gas. Water heater solar merupakan solusi terbaik untuk efisiensi energi karena sumber energinya gratis dan ramah lingkungan. Namun, biaya instalasi yang tinggi dan tergantung pada kondisi cuaca membuat water heater solar kurang populer di Indonesia.
Proses Pemanasan Air pada Water Heater
Proses pemanasan air pada water heater tergantung pada sumber energi yang digunakan. Pada water heater listrik, pemanasan air dilakukan dengan mengalirkan arus listrik melalui elemen pemanas yang terletak di dalam tangki.
Pada water heater gas, pemanasan air dilakukan dengan membakar gas alam pada burner yang terletak di bawah tangki. Sedangkan pada water heater solar, air yang ada di dalam tabung kolektor dipanaskan oleh sinar matahari yang diterima oleh kolektor.
Perubahan Energi pada Water Heater
Saat air dipanaskan pada water heater, terjadi perubahan energi yang dapat mempengaruhi efisiensi dan kualitas air yang dipanaskan. Pada water heater listrik dan gas, air dipanaskan oleh elemen pemanas atau burner. Saat air dipanaskan, energi listrik atau gas diubah menjadi energi termal yang membuat suhu air meningkat. Pada water heater solar, energi dari sinar matahari diubah menjadi energi termal untuk memanaskan air.
Namun, perubahan energi pada water heater juga dapat mempengaruhi kualitas air yang dipanaskan. Pada water heater listrik dan gas, pemanasan air dapat mempengaruhi kandungan mineral dalam air.
Jika air yang digunakan memiliki kandungan mineral yang tinggi, maka mineral tersebut akan mengendap di dasar tangki dan menyebabkan kerak yang dapat mengurangi efisiensi dan umur water heater. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya menggunakan air yang sudah melalui proses penyaringan atau air bersih yang tidak mengandung mineral yang tinggi.
Pada water heater solar, kualitas air yang dipanaskan lebih terjaga karena tidak menggunakan elemen pemanas yang dapat mempengaruhi kualitas air. Namun, kondisi cuaca yang buruk dapat mempengaruhi efisiensi pemanasan air dan harus diperhatikan.
Baca Juga: Panduan Praktis Pemasangan Water Heater
Strategi untuk Mengurangi Konsumsi Energi pada Water Heater
Penggunaan water heater yang efisien dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan menghemat biaya. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi pada water heater.
Menggunakan water heater solar
Water heater solar merupakan solusi terbaik untuk efisiensi energi karena sumber energinya gratis dan ramah lingkungan. Meskipun biaya instalasi cukup tinggi, namun dalam jangka panjang dapat menghemat biaya energi.
Menggunakan water heater gas dengan pilot light yang dimatikan
Pada water heater gas, terdapat pilot light yang berfungsi untuk membakar gas alam ketika water heater tidak digunakan.
Namun, pilot light ini dapat mempengaruhi konsumsi energi karena tetap mengeluarkan panas meskipun water heater tidak digunakan. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya mematikan pilot light ketika water heater tidak digunakan.
Menggunakan water heater listrik dengan thermostat
Water heater listrik dengan thermostat dapat membantu mengatur suhu air yang dipanaskan sesuai dengan kebutuhan. Dengan mengatur suhu air yang tepat, dapat mengurangi konsumsi energi dan menghindari pemborosan energi.
Menggunakan timer
Menggunakan timer pada water heater dapat membantu mengatur waktu penggunaan water heater. Dengan mengatur waktu penggunaan yang tepat, dapat mengurangi konsumsi energi dan menghindari penggunaan yang tidak perlu.
Memperhatikan perawatan dan pemeliharaan water heater
Perawatan dan pemeliharaan water heater juga sangat penting untuk memastikan efisiensi dan umur water heater. Membersihkan kerak atau sedimentasi yang terbentuk di dalam tangki secara teratur dapat membantu meningkatkan efisiensi pemanasan air.
Baca Juga: Apakah Water Heater Listrik Harus Dimatikan?
Kesimpulan
Water heater adalah alat yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci piring. Namun, penggunaan water heater juga harus diperhatikan dalam hal efisiensi energi. Perubahan energi yang terjadi pada water heater tergantung pada sumber energi yang digunakan dan dapat mempengaruhi kualitas air yang dipanaskan.
Strategi untuk mengurangi konsumsi energi pada water heater seperti menggunakan water heater solar, mematikan pilot light pada water heater gas, menggunakan water heater listrik dengan thermostat, menggunakan timer, dan melakukan perawatan dan pemeliharaan secara teratur dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan menghemat biaya.